Beranda | Artikel
Tips Sehat Walafiat Dalam Urusan Makanan - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Senin, 13 Desember 2021

Tips Sehat Walafiat Dalam Urusan Makanan – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Hendaklah seorang hamba merasakan lapar dan kenyang. Hendaklah ia merasakan lapar. Rasa lapar memiliki manfaat, bahkan dari sisi kedokteran, mereka membincangkannya. Para dokter mengatakan bahwa rasa lapar bermanfaat besar untuk kesehatan badan. Yaitu, tidak semestinya ada seseorang yang tidak pernah merasakan lapar sama sekali!

Sebentar-sebentar, ia makan, sehingga ia tidak merasakan lapar! Padahal ketika ia merasakan lapar di siang atau malam hari, itu bermanfaat untuk dirinya, bermanfaat besar bagi kesehatannya. Oleh sebab itu, para sahabat Nabi, dulu pernah berkata, “Kita adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar. Dan jika kita makan, tidak makan hingga kenyang!” Atau perkataan yang semakna dengan itu.

Ibnu al-Qayyim berkata, “Hendaklah ia berhenti makan, saat ia masih menginginkannya!” “Hendaklah ia berhenti makan, saat ia masih menginginkannya!” Dan mungkin aku bisa menyempurnakan perkataan ini dengan ungkapan: “Berhentilah makan saat kamu masih menginginkannya, dan janganlah kamu berhenti makan ketika kamu sudah mengeluh kekenyangan!”

“Berhentilah makan saat kamu masih menginginkannya, dan janganlah kamu berhenti makan ketika kamu sudah mengeluh kekenyangan!” Banyak orang yang ketika berhenti makan, meletakkan tangannya di perut, dan kesakitan, seraya berkata, “Aku kebanyakan makan, aku sakit dan merasa perutku seperti …!”

Banyak orang yang berhenti makan, dalam keadaan ia mengeluh kekenyangan. Oleh karena itu, sebaiknya ia berhenti makan, saat ia masih menginginkannya, bukannya berhenti makan, saat ia mengeluh kekenyangan. Bahkan ini juga mengakibatkan kurangnya rasa syukur atas kenikmatan, kenikmatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia makan hingga kekenyangan, kemudian ia mulai mengeluh, padahal dia sendiri yang menjadi sebab keluhan itu.

Maka Ibnu al-Qayyim—rahimahullah Ta’ala—berkata, “Hendaklah ia berhenti makan saat ia masih menginginkannya!” Beliau menambahkan, “Dan sebagai ukurannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.’” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah bagi seseorang, … beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika memang harus lebih, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.”

Ibnu al-Qayyim berkata, “Janganlah ia menjadikan tiga bagian itu semuanya untuk makanan!” Karena sebagian orang memang punya teori bahwa tiga bagian ini untuk makanan, dan mengatakan, “Adapun air dan udara untuk nafas pasti menemukan jalannya (untuk masuk), pasti menemukan jalan, air akan mengalir sedikit demi sedikit, sedangkan udara untuk nafas lebih pasti lagi menemukan jalannya.” Akan tetapi, … ia lalu mengisi semua tiga bagian ini untuk makanan. Ini membawa bahaya bagi dirinya, dan ia tidak mendapat manfaat yang seharusnya dari makanannya.

Subhanallah! Tentang hadits ini, Ibnu Rajab menyebutkan dalam kitab “Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam”, dan sebagaimana kalian ketahui, bahwa hadits ini termasuk hadits yang ditambahkan Ibnu Rajab dalam kitab al-Arba’in di Bab Jawami’ al-Kalim, dan memang hadits ini termasuk hadits jawami’, dan mengandung manfaat besar bagi manusia. Ibnu Rajab menukil perkataan dokter non-muslim, yang mendapati hadits ini. Dokter itu berkata kepadanya, “Seandainya orang-orang, …” “Seandainya orang-orang mengamalkan hadits ini, niscaya rumah-rumah sakit akan ditutup!”

Ia berkata, “Seandainya orang-orang mengamalkan hadits ini, niscaya rumah-rumah sakit akan ditutup!” Orang-orang tidak lagi butuh mendatangi rumah sakit, karena banyak penyakit berasal dari perut, dan juga banyak penyakit perut, disebabkan perut penuh berisi makanan. Demikian.

================================================================================

بَلْ يَنْبَغِي الْعَبْدُ أَنْ يَجُوعَ وَيَشْبَعَ

يَنْبَغِي أَنْ يَجُوعَ

الْجُوعُ لَهُ فَائِدَةٌ

حَتَّى طِبِّيًّا يَتَحَدَّثُوْنَ

يَتَحَدَّثُ عَنْهُ الْأَطِبَّاءُ فَائِدَةً عَظِيمَةً فِي صِحَّةِ الْجَسَدِ

يَعْنِي لَا يَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ الْمَرْءُ

دَائِمًا لَا يُحِسُّ بِالْجُوعِ

كُلَّمَا أَخَذَ مِنَ الْوَقْتِ أَكَلَ

فَلَا يَجِدُ جُوعًا

بَلْ كَوْنُهُ يُحِسُّ بِالْجُوعِ فِي يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ

هَذَا لَهُ فَائِدَةٌ

فَائِدَةٌ عَظِيمَةٌ عَلَيْهِ فِي صِحَّتِهِ

وَلِهَذَا قَالَ الصَّحَابَةُ نَحْنُ قَوْمٌ

لَا نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لَا نَشْبَعُ

أَوْ كَلَامًا هَذَا مَعْنَاهُ

يَقُولُ ابْنُ الْقَيِّمِ وَيَدَعُ الطَّعَامَ وَهُوَ يَشْتَهِيْهِ

وَيَدَعُ الطَّعَامَ وَهُوَ يَشْتَهِيهِ

يُمْكِنُ أَنْ أُكَمِّلَ هَذِهِ الْعِبَارَةَ أَقُولُ

قُمْ مِنَ الطَّعَامِ وَأَنْتَ تَشْتَهِيهِ

وَلَا تَقُمْ مِنْهُ وَأَنْتَ تَشْتَكِيْهِ

قُمْ مِنَ الطَّعَامِ وَأَنْتَ تَشْتَهِيهِ

وَلَا تَقُمْ مِنْهُ وَأَنْتَ تَشْتَكِيْهِ

كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ إِذَا قَامَ بَدَأَ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى بَطْنِهِ

وَيَتَأَلَّمُ وَيَقُولُ أَنَا أَكْثَرْتُ الْآنَ

وَتَعِبْتُ أُحِسُّ أَنَّ بَطْنِي كَذَا

كَثِيرٌ مِمَّا يَقُومُ مِنْهُ وَهُوَ يَشْتَكِي مِنَ الطَّعَامِ

فَخَيْرٌ لَهُ أَنْ يَقُومَ مِنَ الطَّعَامِ وَهُوَ يَشْتَهِي الطَّعَامَ

لَا يَقُومُ مِنْهُ وَهُوَ يَشْتَكِيْهِ مُتَضَجِّرًا مِنْهُ

حَتَّى هَذَا أَيْضًا يُضْعِفُ شُكْرَ النِّعْمَةِ

نِعْمَةَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

يَكُونَ أَكَلَ حَتَّى امْتَلَأَ

فَيَبْدَأُ يَتَضَجَّرُ

وَهُوَ الَّذِي جَرَّ عَلَى نَفْسِهِ هَذَا الضَّجْرَ

فَيَقُولُ ابْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى وَيَدَعُ الطَّعَامَ وَهُوَ يَشْتَهِيهِ

قَالَ وَمِيْزَانُ ذَلِكَ قَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

ثُلُثٌ لِطَعَامِهِ

وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

فِي الْحَدِيثِ قَالَ بِحَسْبِ امْرِئٍ

لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ

فَإِنْ كَانَ وَلَا بُدَّ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

قَالَ ابْنُ الْقَيِّمِ لَا يَجْعَلُ ثَلَاثَةَ أَثْلَاثٍ كُلَّهَا لِلطَّعَامِ

لِأَنَّ بَعْضَ النَّاسِ فِعْلًا عِنْدَهُ نَظَرِيَّةٌ أَنَّ ثَلَاثَةَ أَثْلَاثٍ كُلَّهَا لِلطَّعَامِ

يَقُولُ وَالْمَاءُ وَالنَّفَسُ كُلٌّ مِنْهُمَا يَجِدُ لَهُ طَرِيقًا

يَجِدُ لَهُ طَرِيقًا الْمَاءُ يَتَسَرَّبُ شَيْئًا فَشَيْئًا

وَالنَّفَسُ لَا بُدَّ أَنَّهُ يَجِدُ لَهُ طَرِيقًا لَكِن

يَخْتِمُهَا كُلَّهَا ثَلَاثَةَ أَثْلَاثٍ بِالطَّعَامِ

هَذَا مَضَرَّةٌ عَلَى نَفْسِهِ

وَلَا يَنْتَفِعُ الِانْتِفَاعَ الَّذِي يَنْبَغِي لَهُ مِنْ طَعَامِهِ

سُبْحَانَ اللهِ الْحَدِيثُ هَذَا

نَقَلَ ابْنُ رَجَبٍ

فِي جَامِعِ الْعُلُومِ وَالْحِكَمِ

وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ أَنَّ هَذَا الْحَدِيثَ مِنْ ضِمْنِ الْأَحَادِيثِ الَّتِي زَادَهَا ابْنُ رَجَبٍ

عَلَى الْأَرْبَعِينَ فِي بَابِ جَوَامِعِ الْكَلِمِ

وَفِعْلًا هَذَا الْحَدِيثُ مِنَ الْجَوَامِعِ وَفِيهِ مَنْفَعَةٌ عَظِيمَةٌ لِلنَّاسِ

نَقَلَ ابْنُ رَجَبٍ عَنْ طَبِيبٍ غَيْرِ مُسْلِمٍ

وَقَفَ عَلَى هَذَا الْحَدِيثِ

قَالَ لَوْ أَنَّ النَّاسَ هَذَا الطَّبِيبُ غَيْرُ مُسْلِمٍ يَقُولُ

لَوْ أَنَّ النَّاسَ عَمِلُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ لَأُغْلِقَتِ الْمُسْتَشْفَيَاتُ

يَقُولُ لَوْ أَنَّ النَّاسَ عَمِلُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ لَأُغْلِقَتِ الْمُسْتَشْفَيَاتُ

مَا أَصْبَحَ النَّاسُ يَحْتَاجُونَ إِلَى مُرَاجَعَتِهِ

لِأَنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَمْرَاضِ مِنَ الْمَعِدَةِ

وَكَثِيرًا مِنْ أَمْرَاضِ الْمَعِدَةِ مِنَ الِامْتِلَاءِ بِالطَّعَامِ نَعَمْ


Artikel asli: https://nasehat.net/tips-sehat-walafiat-dalam-urusan-makanan-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/